Saat Menstruasi, Jangan Cuma Bilas Pakai Air! Ini Cara Higienis Rawat Area Kewanitaan

Saat menstruasi, area kewanitaan menjadi lebih lembap karena perubahan hormon dan peningkatan cairan.-nensuria-istockphoto
POSTINGNEWS.ID - Menstruasi atau Red Days sering kali menjadi masa yang membuat sebagian perempuan merasa kurang nyaman untuk beraktivitas.
Bukan hanya karena nyeri haid, tapi juga karena keluhan seperti keputihan, gatal, atau iritasi ringan yang sering muncul akibat perubahan biologis tubuh saat haid.
Tapi apakah membersihkan area kewanitaan hanya dengan air saja sudah cukup?
Faktanya, lebih dari 90 persen perempuan mengalami keputihan atau iritasi ringan saat menstruasi, dan bila tidak ditangani dengan tepat, bisa mengganggu aktivitas harian bahkan kepercayaan diri.
Inilah yang coba dijawab lewat kampanye edukatif bertajuk #IniCaraCewek Jadi Unstoppable, sebuah gerakan yang ingin mengajak perempuan tetap aktif, nyaman, dan percaya diri selama Red Days.
BACA JUGA:Menstruasi Tidak Teratur Bisa Jadi Gejala PCOS, Begini Cara Penyembuhannya
Kenapa Air Saja Tidak Cukup?
Saat menstruasi, area kewanitaan menjadi lebih lembap karena perubahan hormon dan peningkatan cairan.
Kondisi ini bisa memicu pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi, keputihan berlebih, hingga iritasi.
Membersihkan hanya dengan air belum cukup mengatasi bakteri atau jamur penyebab gangguan tersebut, karena air tidak memiliki sifat antimikroba yang efektif.
Menurut dr. Gia Pratama, Medical & Health Educator, dibutuhkan antiseptik yang terbukti aman dan efektif, seperti Povidone-Iodine, untuk membersihkan area kewanitaan dari kuman penyebab iritasi dan keputihan.
“Dengan perawatan yang tepat, perempuan bisa tetap nyaman dan aktif bahkan saat haid,” ujarnya dalam sesi Red Days Talk baru-baru ini.
BACA JUGA:Klik di Sini! Link Nonton Film Horor Petaka Gunung Gede, Wanita 'Menstruasi' Wajib Lihat ini!
Pentingnya Edukasi Perawatan Area Kewanitaan
Sayangnya, banyak perempuan yang belum mendapatkan edukasi cukup soal cara merawat area intim saat haid.
Hasil survei Kementerian Kesehatan menyebut hanya 1 dari 5 orang Indonesia yang aktif secara fisik sesuai anjuran WHO, dan menstruasi sering jadi alasan turunnya aktivitas fisik perempuan.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-