Berujung Gaduh, Penggalangan Dana untuk Agam Rinjani Dibatalkan

Berujung Gaduh, Penggalangan Dana untuk Agam Rinjani Dibatalkan

Agam Rinjani berhasil evakuasi jasad Juliana Marins.--

JAKARTA, PostingNews.id - Penggalangan dana untuk Agam Rinjani yang mengevakuasi jasad Juliana Marins dari jurang Gunung Rinjani dibatalkan karena menimbulkan kegaduhan.

Dikutip dari CPG, Selasa 1 Juli 2025, penggalangan dana yang mencapai lebih dari 500 Real Brasil atau sekitar Rp1,5 miliar itu dibatalkan karena banyak hal, terutama karena potongan aplikasi yang dinilai terlalu besar.

Diketahui sebelumnya, Agam Rinjani menjadi simbol keberanian dan empati karena ikut serta mengevakuasi jenazah Juliana Marins (26), pendaki asal Brasil yang jatuh di jurang Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

Aksi heroik Agam menggemparkan dunia hingga memicu inisiatif untuk memberikan penghormatan dalam bentuk donasi. Namun, inisiatif itu berujung kegaduhan yang seharusnya bisa dibicarakan secara dewasa.

BACA JUGA:Heboh Kontroversi Video Lama, Merince Kogoya Dipulangkan dari Ajang Miss Indonesia 2025

Kronologi Penggalangan Dana

Agam Rinjani adalah pendaki gunung berpengalaman dari Makassar, Indonesia, yang dikenal karena petualangannya di Gunung Rinjani, gunung berapi yang masih aktif dan menantang di Pulau Lombok.

Agam adalah bagian dari "Rinjani Squad", sebuah kelompok lokal yang membantu penyelamatan di medan yang sulit.

Pada 21 Juni 2025, Juliana Marins jatuh sekitar 300–600 meter menuruni lereng curam saat mendaki Gunung Rinjani.

BACA JUGA:Jelang Evaluasi Menyeluruh, Danantara Larang BUMN Ganti Direksi dan Komisaris

Rekaman drone menunjukkan ia masih hidup, dengan lampu menyala dan teriakan minta tolong. Namun, tim resmi dianggap lambat mencapai lokasi kejadian karena cuaca, kabut, dan tanah yang tidak stabil.

Saat itulah Agam dan timnya memutuskan untuk mengambil tindakan. Operasi berlangsung sekitar 14 jam.

Agam menghabiskan malam dengan memegang Juliana agar tidak tergelincir lebih jauh dengan memasang jangkar dan tali. Dia pun pun berhasil mengangkat tubuh korban dari dasar jurang saat fajar. 

Dalam sebuah wawancara dengan Fantástico, dia berkata, “momen terburuk adalah ketika saya melihat Juliana… Saya berharap dia masih hidup.” 

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya