Redup Pasca Avengers: Endgame, Bisakah Film Thunderbolts Jadi Asa Baru MCU?

Redup Pasca Avengers: Endgame, Bisakah Film Thunderbolts Jadi Asa Baru MCU?

Film Thunderbolts Digadang sebagai Angin Segar untuk MCU-Situs resmi Marvel.com-

JAKARTA, PostingNews.id - Kritikus dan fans berharap, film Thunderbolts jadi asa baru MCU usai redup pasca perilisan Avengers: Endgame, beberapa waktu silam

Ya, Marvel Cinematic Universe (MCU) baru saja merilis film terbaru berjudul Thunderbolts. Berkisahkan tentang para anti-hero yang dipaksa menjadi satu tim untuk menyelamatkan dunia, mampukah para petarung ini juga menyelamatkan karir MCU? Simak faktanya berikut ini!

Thunderbolts adalah film terbaru dari Marvel yang menceritakan tentang Yelena Belova (Florence Pugh) yang melanjutkan hidupnya sebagai agen rahasia yang bekerja untuk Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus). Dalam menjalankan tugas berbahayanya, Yelena merasa mati rasa dan jenuh akan pekerjaannya dalam membunuh. 

Misi terakhir yang ia jalankan dengan baik, justru memunculkan pergulatan batin dalam dirinya tentang pekerjaan yang ia jalani. Yelena merasa hampa mengerjakan misi-misi berbahaya setiap waktu.

BACA JUGA:5 Film Rilisan Marvel yang Wajib Tonton sebelum Menyaksikan Thunderbolts* di Bioskop

Rasa hampa yang ia alami mendorongnya untuk kembali bertemu dengan sang ayah, Alexei (David Harbour), setelah satu tahun tidak bertemu. Bersama ayahnya, Yelena mencurahkan keinginannya untuk menjadi lebih bermakna bagi masyarakat dan terlihat baik di mata publik. 

Pada waktu yang sama, Valentina menghubunginya untuk misi terakhir sebagai agen rahasia. Yelena diminta pergi ke pusat riset OXE di lokasi terpencil, mengawasi gerak-gerik seorang agen rahasia yang membelot, lalu menghabisinya. Misi inilah yang membentuk Thunderbolts.

Thunderbolts berisi Anti-hero

Dalam misinya untuk menyelamatkan dunia, Yelena bertemu dengan Walker (Wyatt Russell), Ghost (Hannah John-Kamen) dan Bob (Lewis Pullman). Berbeda dengan Walker dan Ghost yang punya kemampuan super, Bob nampak seperti warga yang salah tempat. 

 

Tubuh Bob sama sekali tidak menunjukkan kekuatan bela diri apapun, ia juga tidak atletis. Namun dari pertemuan singkat mereka, Yelena menduga terdapat sesuatu dalam diri Bob. Kecurigaan Yelena inilah yang nanti menjadi kunci dari Thunderbolts*.

 

Tidak seperti film-film sejenis yang mengumpulkan sekumpulan anti-hero hanya untuk "keren-kerenan", Thunderbolls mencoba mencari benang merah antara karakter-karakternya. Yelena, Ghost, Walker, Alexei dan nantinya Bucky (Sebastian Stan) adalah korban dari masa lalu kelam dan trauma yang sudah mendarah daging. Memadukan villain yang memaksa protagonisnya berhadapan dengan trauma mereka adalah salah satu keputusan yang berani dan menantang untuk disimak.

BACA JUGA:Fans Marvel Merapat! Ini Jadwal Tayang Film Thunderbolts yang Dibintangi Florence Pugh

Angin segar bagi MCU

Kebanyakan orang setuju bahwa era emas MCU berakhir dengan tayangnya Avengers: Endgame. Setelah Captain America: Brave New World yang lebih terasa seperti salah satu episode serial Marvel di Disney+, beruntung Marvel Cinematic Universe (MCU) masih memiliki sisa peluru untuk menarik penonton ke bioskop lagi. 

Secara teori, mengumpulkan banyak anti-hero dan memaksa mereka menjadi pahlawan terasa seperti Suicide Squad. Namun ternyata, Thunderbolts sangat jauh berbeda dan justru kembali pada setelan awal MCU.

Film ini ditulis dengan pendekatan yang baik pada penonton, serta dengan usaha mengembalikan citra MCU yang fenomenal. Keputusan penulis skrip Eric Pearson dan Joanna Calo untuk fokus kepada masalah mental untuk menjadi tema besarnya terasa revolusioner sekaligus tepat guna. Sangat menarik, bukan?

Sinopsis Film Thunderbolts

Seorang laki-laki yang tak dikenal oleh warga New York melayang di udara. Bentuknya hitam pekat dan dari auranya ia kelihatan begitu menyeramkan. Helikopter mendatanginya dan ia dengan mudah melumpuhkan pilot yang akhirnya membuat helikopter tersebut menabrak tiang pembangun gedung yang akhirnya membuat jalanan New York dihujani oleh dinding beton dan puing-puing gedung. 

Avengers tidak akan datang dan sekarang semua orang bergantung pada sekelompok pahlawan kelas dua. Mampukah mereka menyelamatkan New York?

Thunderbolts* memulai filmnya dengan narasi sendu. Yelena (Florence Pugh) tidak menyembunyikan rasa hampanya mengerjakan pekerjaan kotor untuk mengisi hari-harinya. Bahkan meledakkan lab milik Valentina Allegra de Fountaine (Julia Louis-Dreyfus) terasa seperti rutinitas. 

Semua gerakan lawan terasa monoton, semua rintangan seperti makanan ringan. Tidak ada yang membuatnya bergairah. Yelena bahkan sampai menghubungi "bapaknya", Alexei (David Harbour), untuk mencari warna baru dalam hidupnya. Semuanya berubah ketika misi baru mempertemukannya dengan orang-orang baru.

Dari segi pengadeganan, Schreier meramu adegan-adegan Thunderbolts* dengan cukup percaya diri. Adegan Yelena bertemu dengan Walker dan Ghost untuk pertama kalinya terasa energetic dan lincah. Akankah ketenaran dan popularitas MCU diselamatkan oleh Thunderbolts?

Itulah beberapa fakta film Thunderbolts yang dianggap angin segar bagi Marvel Cinematic Universe. Bagaimana menurutmu?

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya
Berita Terpopuler