Rismon Seret Nama Wamendes Paiman dalam Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Diminta Turun Tangan

Rismon Seret Nama Wamendes Paiman dalam Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Diminta Turun Tangan

Rismon Sianipar desak polisi periksa Paiman Raharjo soal dugaan ijazah palsu Jokowi yang disebut terhubung ke kios dokumen palsu Pasar Pramuka.-Foto diolah dari berbagai sumber untuk Posting.-

POSTINGNEWS.ID - Kisruh ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia belum juga reda. Terbaru, isu ini melebar ke sosok Paiman Raharjo, mantan Wakil Menteri Desa atau Wamendes PDTT 2023–2024, yang dituding punya andil dalam dugaan ijazah palsu milik Joko Widodo (Jokowi).

Yang menuding bukan orang sembarangan, siapa lagi kalau bukan Rismon Sianipar, ahli digital forensik yang belakangan rajin menebar kritik tajam terhadap kredibilitas dokumen milik orang nomor satu di negeri ini.

Dalam konferensi usai gelar perkara khusus di Bareskrim Polri, Rabu, 9 Juli 2025, Rismon secara terbuka menantang aparat untuk memeriksa latar belakang Paiman. Ia menyebut nama Paiman dalam konteks yang—bisa dibilang—lumayan panas.

BACA JUGA:Saat Sistem Ekonomi Lama Tak Lagi Relevan, Circular Economy Jadi Jawaban atas Krisis Lingkungan

“Periksa Paiman Raharjo, bagaimana kiosnya itu yang menjadi calo dokumen palsu di Pasar Pramuka Pojok, kaitannya atau korelasinya dengan lompatan kuantum kariernya menjadi komisaris dan wakil menteri desa kalau tidak ada hubungan jasanya dengan Joko Widodo,” ujar Rismon.

Bagi Rismon, absennya ijazah Jokowi dalam gelar perkara menjadi petunjuk kuat. Katanya, kalau memang asli, polisi maupun orang-orang di sekeliling Jokowi tinggal menunjukkan saja di hadapan publik. Tapi kalau tak berani menampilkan—bahkan secara digital pun ogah—Rismon menyimpulkan hanya satu: palsu.

“Panggil semua dong, periksa semua, karena ini sudah pasti palsu. Kalau enggak palsu, pasti dibawa tadi, ditampilkan digital aja enggak berani," katanya.

Paiman Membantah, Bawa Nama Tuhan

Tentu saja Paiman tak tinggal diam. Ia merespons tudingan ini dengan sikap terbuka, tapi juga terlihat emosional. Dalam program Rakyat Bersuara di televisi swasta nasional, Selasa, 1 Juli 2025, lalu, Paiman mengaku harus bersuara demi menjaga nama baik—tak cuma dirinya, tapi juga anak-istri.

“Saya Demi Allah sumpah mati, enggak pernah bikin ijazah Jokowi, karena apa? Saya hidup selalu jujur, saya itu orang kecil, dari SMP kemudian berjuang, kalau saya enggak hidup bener, enggak mungkin saya dapat keberkahan sampai sekarang," ujarnya.

Paiman merasa disudutkan. Ia bilang, anaknya sampai enggan sekolah karena tekanan dari pemberitaan yang berseliweran. Situasi ini, kata dia, sudah terlalu mengganggu kehidupan pribadi. “Ini sangat merugikan saya, keluarga saya, anak saya pun sudah tidak mau sekolah," ujarnya.

Bahkan, Paiman menantang balik, kalau memang dirinya dituduh, maka buktikan saja. Tunjukkan bentuk fisik ijazah yang disebut-sebut palsu itu. Lalu buktikan juga soal klaim keberadaannya di Matraman yang katanya berhenti di 2017—padahal, menurutnya, masih aktif sampai 2022.

Jokowi Absen, Kuasa Hukum Ambil Alih

Sementara itu, dalam gelar perkara khusus yang digelar tertutup, Jokowi tidak hadir langsung. Ia memberikan kuasa penuh kepada tim hukum yang dipimpin Yakup Hasibuan. Tim kuasa hukum ini juga menyampaikan keberatan atas pelaksanaan gelar perkara—yang menurut mereka tidak diatur dalam tahap penyelidikan.

Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya