Penanaman Mangrove di Pesisir Utara Pulau Jawa Efektif Tahan Abrasi dan Banjir Rob

Ilustrasi Berita--vritimes.com
JAKARTA, PostingNews.id - Kondisi pesisir utara Pulau Jawa terus mengalami tekanan akibat abrasi, banjir rob, dan degradasi ekosistem. Namun, upaya rehabilitasi melalui penanaman mangrove menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Laporan dampak terbaru dari LindungiHutan mengungkapkan bahwa penanaman mangrove di beberapa lokasi strategis telah memberikan dampak ekologis dan sosial yang signifikan.
Wilayah pesisir seperti Tambakrejo, Mangunharjo, Trimulyo, dan Bedono di Semarang dan Demak telah lama menghadapi abrasi yang menggerus daratan, memaksa warga untuk relokasi, dan mengancam infrastruktur publik.
Di Tambakrejo, misalnya, abrasi sejak awal 2000-an telah menenggelamkan sebagian daratan, termasuk fasilitas umum seperti pom bensin dan pemakaman umum.
BACA JUGA:181 Ribu Pengguna Gunakan LRT Jabodebek Selama Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus
Penanaman mangrove terbukti efektif dalam menahan abrasi, menyerap karbon, dan menyediakan habitat bagi keanekaragaman hayati.
LindungiHutan mencatat bahwa hingga awal 2025, lebih dari 1 juta pohon telah ditanam melalui berbagai program, dengan persebaran di lebih dari 30 lokasi.
Riset yang dilakukan oleh LindungiHutan menunjukkan tingkat kelangsungan hidup (survival rate) mangrove yang bervariasi di beberapa lokasi:
1. Pantai Mangunharjo: 93%
2. Pantai Trimulyo: 75%
3. Pesisir Tambakrejo: 70%
4. Desa Bedono: 58%
Tingkat pertumbuhan (growth rate) tertinggi juga tercatat di Pantai Mangunharjo, menunjukkan keberhasilan program rehabilitasi di lokasi tersebut.
Program rehabilitasi mangrove tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi juga sosial dan ekonomi. Di Pantai Mangunharjo, misalnya, jarak dari kampung ke laut yang sebelumnya hanya sekitar 1 kilometer akibat abrasi, kini bertambah hingga 3 kilometer setelah penanaman mangrove secara masif.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Source
- Tag
- Share
-