Lagi! Seorang Nenek Jadi Korban Penganiayaan usai DItuduh Lakukan Penculikan

Kondisi Nenek Asyah setelah insiden pemukulan yang menimpanya. -TikTok-BTP/Berita Terkini
CIANJUR, PostingNews.id - Seorang nenek jadi korban penganiayaan usai dituduh lakukan penculikan terhadap seorang anak yang menolongnya.
Peristiwa terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Seorang nenek bernama Asyah (76) menjadi korban penganiayaan usai dituduh mencullik anak.
Kisah pilu ini menyita perhatian publik setelah sebuah video yang memperlihatkan momen penganiayaan terhadap sang nenek viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (6/5/2025). Saat itu, Nenek Asyah baru saja mencairkan uang pensiunan almarhum suaminya dan hendak mampir ke rumah salah satu anaknya.
Namun, ketika tiba di tanjakan Kampung Legok, Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, kakinya terasa lemas dan tak mampu melangkah lebih jauh.
BACA JUGA:Willie Salim Beri Bantuan kepada Nenek Viral yang Dipukuli usai Curi Bawang
Dalam kondisi lelah dan kesulitan berjalan, Nenek Asyah meminta tolong kepada seorang anak kecil yang kebetulan berada di lokasi untuk menuntunnya.
Naas, bantuan kecil itu justru memicu kesalahpahaman besar. Tiba-tiba terdengar teriakan “Penculik!” yang membuat si anak lari ketakutan. Warga sekitar yang mendengar pun langsung bertindak tanpa mencari tahu duduk perkaranya.
Nenek Asyah kemudian digiring ke kantor desa dan dikerumuni banyak warga. Salah satu dari mereka adalah Abdul Kohar (43), ayah dari anak yang sempat menolong Nenek Asyah.
Tersulut emosi, Kohar melayangkan pukulan kepada sang nenek yang hanya bisa pasrah duduk di teras kantor desa.
Aksi main hakim sendiri tersebut direkam oleh warga dan tersebar luas di media sosial, memancing reaksi geram dari netizen.
Cucu korban, Azizah (30), membantah keras tuduhan penculikan terhadap sang nenek.
BACA JUGA:Viral! Seorang Nenek di Boyolali Diduga Mencuri Bawang, Dikeroyok hingga Berlumur Darah
Ia menjelaskan bahwa jarak antara lokasi kejadian dan rumah anak Nenek Asyah hanya terpaut satu kampung. “Nenek saya bukan penculik. Seharusnya ditanya dulu, bukan langsung dipukuli. Bahkan setelah dijemput, sepanjang perjalanan masih ada yang meneriaki nenek saya penculik, padahal sudah dijelaskan,” ujar Azizah, kesal.
Akibat kejadian tersebut, Nenek Asyah mengalami luka lebam dan harus menjalani perawatan di RSUD Cianjur. Beruntung, Direktur RSUD Sayang, Irvan Nur Fauzi, memastikan seluruh biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya atas kebijakan Bupati.
“Beliau sudah dipulangkan karena kesehatannya membaik. Biaya rumah sakit ditanggung penuh sesuai kebijakan Pak Bupati,” katanya.
Kini, pelaku pemukulan Abdul Kohar tengah menjalani proses hukum atas tindakannya.
Sementara itu, simpati dan bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan untuk mendukung pemulihan fisik dan mental Nenek Asyah.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-