SEOUL, PostingNews.id - Siapa di sini yang sudah menonton drama Korea fenomenal When Life Gives You Tangerines yang dibintangi IU dan Park Bo Gum? Kalau belum, kamu wajib menontonnya.
Drama yang memenangkan Best Drama di Baeksang Arts Awards 2025 ini berhasil memikat jutaan penonton di berbagai penjuru dunia berkat ceritanya yang menyentuh, akting yang kuat dan visual yang memanjakan mata.
Dengan naskah yang penuh makna dan alur maju-mundur yang tidak biasa, drama ini menghadirkan pengalaman menonton yang berbeda dan penuh perenungan, tapi tetap membumi. Tak heran, dalam ajang Baeksang Arts Awards ke-61 tahun 2025, When Life Gives You Tangerines berhasil membawa pulang penghargaan bergengsi sebagai Best Drama.
Kehangatan Kisah Berlatar Pulau Jeju
Berlatar di Pulau Jeju yang tenang dan penuh kenangan, When Life Gives You Tangerines menyuguhkan kisah kehidupan yang sarat emosi. Jeju bukan hanya menjadi latar tempat, tetapi seolah hadir sebagai tokoh tersendiri dalam cerita, simbol waktu yang terus berjalan, luka yang perlahan sembuh, dan kenangan yang tak pernah benar-benar pergi.
Pemandangan alamnya yang indah menjadi kontras lembut terhadap konflik batin para tokoh yang begitu manusiawi. Keheningan laut, hamparan kebun jeruk, dan rumah-rumah tua menjadi panggung bagi drama keluarga yang dalam dan menyentuh.
Rumah, Anak, dan Kehidupan Nyata yang Menyatu di Layar
Drama ini menyoroti dinamika tiga generasi dalam satu keluarga dari nenek, ibu, hingga anak yang terhubung melalui jejak luka, pengorbanan, dan kasih sayang yang sering tak terucapkan. Setiap generasi menghadirkan perspektif unik tentang cinta, tanggung jawab, dan harapan. Itulah yang membuat kisah ini terasa begitu nyata, seolah dekat dengan kehidupan kita sendiri.
Melansir dari The Korean Times, aktris Moon So-ri, yang memerankan karakter Ae-sun, mengungkap bahwa perannya sangat terinspirasi dari kehidupan pribadinya.
BACA JUGA:Link Nonton Drama Korea Encounter: Kisah Cinta Mengharukan di Balik Perbedaan Status Sosial
“Aku tidak bilang ‘Aku akan syuting,’ tapi aku bilang, ‘Aku harus kerja rumah,’” katanya sambil tertawa. Ia menyusun rak sepatu, melipat selimut, hingga memasak dengan cara yang benar-benar ia lakukan di rumah. Bahkan saat membuat gimbap, ia meminta mangkuk air hangat karena tidak ingin menggunakan sarung tangan plastik seperti kebiasaan masa kini.
Kedekatan Emosional dengan Karakter Ae-sun
Moon So-ri juga mengungkap bahwa dirinya sering memikirkan sang ibu saat syuting. Emosi yang ia tampilkan begitu jujur hingga batas antara akting dan kenyataan menjadi kabur.
“Ae-sun tetap sama, tapi orang-orang bersinar di musim semi dan panas, bukan? Lalu datang musim gugur dan dingin, dan banyak yang berubah menjadi ibu biasa,” ujarnya kepada Hankook Ilbo.
Perannya sebagai Ae-sun juga membuatnya merenung sebagai seorang ibu. Ia mengaku tersentuh dalam adegan di mana sang anak diam saat mengalami kekerasan.
“Jika anakku mengalami itu, aku ingin dia berteriak dan jujur padaku,” ucapnya penuh emosi.
Mengupas Jeruk, Mengulang Hidup
When Life Gives You Tangerines bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah meditasi tenang tentang hidup, penyesalan, pengampunan, dan pertumbuhan. Drama ini mengingatkan kita bahwa kita tidak sendiri. Bahwa rasa sakit bukan hanya milik kita seorang. Bahwa kebahagiaan tak pernah konyol. Dan bahwa penyembuhan selalu mungkin, meski hanya lewat layar, ditemani secangkir teh dan air mata yang mengalir perlahan.
Mungkin itulah kekuatan terbesar dari seni. Bukan untuk memberi jawaban, tetapi untuk memberi pengakuan. Bukan untuk melarikan diri, tetapi untuk pulang. Bukan untuk mencari kesempurnaan, tetapi untuk hadir sepenuhnya. Saat hidup memberimu jeruk, duduklah sejenak. Kupas perlahan. Lalu mulai lagi. Karena hidup, selalu menemukan jalannya.