Tidak Jadi Ikut KTT G20 di Bali, Vladimir Putin Beberkan Sejumlah Alasan, Gegara Ada Presiden Amerika?

Tidak Jadi Ikut KTT G20 di Bali, Vladimir Putin Beberkan Sejumlah Alasan, Gegara Ada Presiden Amerika?

Satu kesempatan Presiden Jokowi berjumpa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.-Dok. Setpres-

"Tidak Jadi Ikut KTT G20 di Bali, Vladimir Putin Beberkan Sejumlah Alasan, Gegara Ada Presiden Amerika?"

 

POSTINGNEWS, JAKARTA –  Kabar mengejutkan dari event dunia: KTT G20 yang sedianya bakal  digelar pada 15-16 November 2022 mendatang. 

 

Info yang dimaksud adalah terkait Vladimir Putin yang dikabarkan kemungkinan tidak jadi menghadiri forum internasional tersebut. 

 

Banyak pertanyaan pun bermunculan, alasan Putin batal datang ke Bali untuk terlibat di acara KTT G20. 

 

Sejumlah spekulasi pun mencuat ke publik, hal yang memicu Putin tidak jadi hadir di KTT G20 lantaran masih terkait isu invasi Rusia ke Ukraina. 

 

BACA JUGA:Kabareskrim Komjen Agus Andrianto Dilaporkan ke Propam Polri

 

BACA JUGA:Anggota Fraksi Golkar DPRD Musi Rawas Ditangkap Saat Pesta Narkoba di Kontrakan

 

Terkait ketidakhadirannya di KTT G20, Vladimir Putin telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo.

 

Namun Presiden Jokowi pun tidak mendetailkan soal ketidakhadiran Putin dalam KTT G20 yang rencananya akan dihadiri Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping. 

 

Sebaliknya, dengan tegas, Presiden menyebut kalau forum KTT G20 dikhususkan untuk pembahasan soal ekonomi. 

 

"Saya menegaskan G20 bukan untuk forum politik. Itu dimaksudkan untuk ekonomi dan pembangunan," terang Jokowi via Reuters yang mengutip Financial Times (FT) Selasa 8 November 2022.

 

BACA JUGA:Ternyata, Ini Alasan AH Pakai Kebaya Merah di Video Viral 16 Menit

 

BACA JUGA:5 Tips Atasi Gangguan Mental, Curhat Bisa Jadi Solusinya?

 

Indikasi kalau Putin membatalkan niatnya hadir di KTT G20 tergambar lewat pembicaraan dengan Presiden Jokowi via telepon. 

 

Beberapa alasan pun menjadi pertimbangan Putin untuk tidak hadir di acara yang melibatkan banyak negara-negara besar ini. 

 

Sudah pasti, ketegangan yang kian memuncak antara Rusia dengan Ukraina yang di-back up oleh Amerika dan negara sekutu yang tergabung dalam NATO jadi salah satu faktor pemicu.

 

Dominasi ketegangan politik inilah yang tidak diinginkan oleh Vladimir Putin, sejalan dengan arus kepentingan politik yang menguat atas invasi Rusia terhadap Ukraina.

 

BACA JUGA:Ini Segudang Manfaat Vertical Garden, Solusi Penghijauan Lahan Terbatas

 

BACA JUGA:Alasan Pinkan Mambo Pindah Agama: Dibayari 'Utang' Oleh Tuhan?

 

Sementara itu, Indonesia merupakan tuan rumah KTT G20. Kegiatan berlangsung 15-16 November mendatang di Bali, Indonesia.

 

Sejumlah negara eropa sebenarnya telah memberikan sinyal kepada Indonesia untuk menolak kehadiran Putin di G20 atas invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

 

Kembali, secara tegas pemerintah Indonesia menegaskan bahwa G20 bukan forum politik, bukan pula menjadi forum untuk mendiskusikan dampak invasi Rusia ke Ukraina.

 

G20 bertujuan menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi semua negara dan tantangan global yang dihadapi dunia Internasional.

 

BACA JUGA:Kebohongan Sambo Mulai Terungkap, Tenaga Medis Bersaksi di Sidang Perkara

 

BACA JUGA:Presiden Jokowi Sudah Kantongi Nama Calon Panglima TNI Pengganti Andika Perkasa

 

Indonesia sendiri telah menolak adanya konsensus atau kesepakatan jika G20 menjadi wahana bagi semua negara menekan Rusia.

 

Indonesia memastikan bahwa prinsip perdamaian adalah kunci membangun peradaban di tengah arus krisis yang mengancam. Bukan sebaliknya memperkeruh keadaan.

 

Karena tidak memiliki kepentingan apapun dalam hal invasi tersebut, Indonesia pun mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. 

 

Presiden Jokowi mengajak Volodymyr Zelensky untuk hadir dalam KTT G20 di Bali guna menyelaraskan kepentingan Indonesia dengan Ukraina.

 

Bahkan sebelum gelaran KTT G20 dilangsungkan Presiden Jokowi telah mengunjungi langsung dua negara tersebut.

 

Indonesia mengharapkan adanya jalan tengah yang saling menguntungkan bagi Rusia dan Ukraina tanpa ikut campur dengan invasi yang kini terus berlangsung dan telah memakan ribuan jiwa.

 

BACA JUGA:IPW Desak Kapolri Bentuk Timsus Usut Dugaan Setoran Rp 6 M yang Menyeret Nama Kabareskrim

 

BACA JUGA:Ini Sosok Pacar Baru Gisella Anastasia, Wow Ternyata Makin Nempel!

 

Lalu apa alasan Presiden Rusia Vladimir Putin batal ke Bali? tidak lebih karena adanya dugaan upaya intervensi yang akan dilakukan negara-negara eropa terhadap Rusia.

 

Vladimir Putin tentu memiliki data dan informasi yang cukup terhadap perkembangan yang diterimanya. 

 

Batalnya Vladimir Putin ke Indonesia sebenarnya menjadi kerugian bagi Rusia sendiri, karena tidak mengetahui secara detail kesepakatan KTT G20 yang dibuat.

 

Vladimir Putin jika hadir dalam forum terbesar di dunia itu, minimal memberikan pengaruh besar terhadap kebijakan, kesepahaman ekonomi yang akan dibuat karena KTT G20 bukan forum biasa.

 

 

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber