Menko Polhukam Sebut Tragedi Kanjuruhan Bukan Bentrok Suporter

Menko Polhukam Sebut Tragedi Kanjuruhan Bukan Bentrok Suporter

Menkopolhukam Mahfud MD --

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan seratus lebih suporter sepak bola turut ditanggapi Menko Polhukam Mahfud MD.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi usai tuan rumah Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3, pada lanjutan BRI Liga 1.

Sejumlah suporter yang tidak puas dengan kekalahan tuan rumah lantas menerobos masuk ke dalam stadion. Pihak kepolisian lantas menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Mahfud MD mengatakan jika peristiwa Stadion Kanjuruhan tersebut bukan bentrokan antara suporter Arema FC dan Persebaya.

BACA JUGA:Buntut Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Presiden Jokowi Tegur PSSI

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antara suporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," kata Mahfud, Minggu (2/10/2022), dikutip dari fin.co.id.

Ditambahkan Mahfud, para korban itu umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menegaskan tidak ada korban pemukulan atau penganiayaan antarsuporter.

+++++



Mahfud menjelaskan, aparat kepolisian sebelum pertandingan dilaksanakan sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.

Misalnya, pertandingan agar dilaksanakan sore, jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni 38.000 orang.

"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000," kata Mahfud.

Pemerintah, tambah dia, telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki.

BACA JUGA:Ini Deretan Pemain Timnas yang akan ikut Kualifikasi Piala Asia U-17

"Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerapkali memancing para suporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," ujarnya.

Hingga Minggu pagi, sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta dalam jumpa pers di Malang, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.

+++++



"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," kata Nico.

Nico menyebutkan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: