10 Ribu Warga Rusia Diklaim Daftarkan Diri Ikut Perang ke Ukraina

10 Ribu Warga Rusia Diklaim Daftarkan Diri Ikut Perang ke Ukraina

Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) milik Rusia yang mampu membawa hulu ledak nuklir.-Istimewa-

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Sebanyak 10.000 warga Rusia diklaim telah mendaftarkan diri secara sukarela untuk berperang di Ukraina. 

"Hari pertama mobilisasi parsial, sekitar 10.000 warga datang di kantor perekrutan atas kemauan mereka sendiri," kata juru bicara militer Rusia, Vladimir Tsimlyansky, kepada kantor berita Interfax, dikutip dari AFP, Minggu 25 September 2022.

Tsimlyansky mengatakan militer Rusia telah membentuk pusat komunikasi untuk menjawab pertanyaan dari warga secara individu ataupun organisasi tentang mobilisasi parsial.

BACA JUGA:Daftar 13 Nama Anggota Polri yang Disebut dalam Konsorsium 303, Ada 3 Kapolda

Kendati begitu, kementerian pertahanan Rusia belum merilis video resmi dari pusat perekrutan dan belum memberikan informasi tentang jumlah orang yang dipanggil.

Kabar ini sekaligus membantah, banyak warga laki-laki Rusia di usia wajib militer memilih kabur ke luar negeri karena takut direkrut untuk berperang di Ukraina.

+++++

Fenomena kabur itu tampak di dua jalur, yaitu darat dan laut. Mereka yang memilih via udara langsung berangkat ke bandara, dan menyebabkan tiket dari Rusia habis terjual.

"Informasi soal heboh di bandara dan sebagainya sangat dibesar-besarkan. Ada banyak informasi palsu soal ini," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip Reuters.

"Kami harus sangat berhati-hati soal ini agar tak menjadi korban informasi palsu soal masalah ini," sambungnya.

"Operasi khusus mulai memenuhi tujuan di Ukraina. Sekarang kita secara de facto berhadapan dengan blok NATO dengan semua kemampuan logistik mereka," imbuhnya.

BACA JUGA:Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Telan Anggaran Rp 1,4 Triliun, Anies Baswedan: InsyaAllah Memberi manfaat

Sebelumnya, pengumuman wajib militer ini juga memicu demonstrasi besar di Negeri Beruang Merah. Pemerintah merespons aksi itu dengan menangkap peserta aksi.

Menurut laporan kelompok pemantau independen OVD-Info, setidaknya 1.300 orang ditangkap saat demonstrasi pecah di berbagai kota di Rusia.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: