Kemenag: Visa Umrah Sekarang Berlaku Jadi 3 Bulan, Seperti Apa Ketentuannya?

Kemenag: Visa Umrah Sekarang Berlaku Jadi 3 Bulan, Seperti Apa Ketentuannya?

Ibadah Haji/Umrah/ilustrasi--Ilustrasi by haji.Kemenag.go.id


Ibadah Haji/Umrah/ilustrasi||Ilustrasi by haji.Kemenag.go.id

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Direktur Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) Nur Arifin memastikan, bahwa penyelenggaaran umrah 1444 H akan dibuka secara besar-besaran.

“Alhamdulillah, kita mendapat kepastian bahwa Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi membuka seluas-luasnya jumlah kuota jemaah umrah tahun 1444 H, khususnya dari Indonesia,” kata Nur Arifin dalam keterangannya di Makkah, Rabu 3 Agustus 2022.

Terkait penerbitan visa, kata Arifin, prosesnya tidak lagi harus melalui provider visa di Indonesia. 

Artinya, Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) kini bisa langsung bekerja sama dengan provider visa di Arab Saudi yang sudah diakui Kementerian Haji dan Umrah. 

“Masa berlaku visa umrah yang awalnya hanya sebulan, kini menjadi tiga bulan. Jemaah umrah juga dapat mengunjungi seluruh wilayah di Arab Saudi,” terangnya. 

“Kebijakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terkait dengan penerbitan visa umrah bagi jemaah umrah dari Indonesia masih tetap business to business,” sambungnya.

BACA JUGA:Bharada E Resmi Jadi Tersangka, Bareskim Polri Langsung Lakukan Penahanan

Sementara itu, Kasubdit Pengawasan Umrah dan Haji Khusus M. Noer Alya Fitra menambahkan, orang yang datang ke Arab Saudi dengan menggunakan visa selain umrah, juga dapat beribadah umrah.  

Bahkan, visa transit 24 jam juga dapat melaksanakan ibadah umrah dengan melakukan booking terlebih dahulu di aplikasi Tawakkalna atau Eatmarna.

“Aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna tetap diberlakukan bagi setiap orang dalam pelaksanaan umrah, termasuk saat masuk ke Raudah di Masjid Nabawi,” terang Nafit sapaan akrabnya.

Dalam pertemuan tersebut, kata Nafit, diketahui juga bahwa guide atau muthawwif jemaah umrah, khususnya jemaah dari Indonesia, tidak harus orang Saudi. 

"Muthawwif diperbolehkan berasal dari warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi dengan sponsor muassasah yang bersangkutan dan didampingi guide warga negara Saudi," jelasnya.

BACA JUGA:Hilangkan Nyawa Orang Lain, Mantan Kabareskrim Sebut Bharada E Harus Jadi Tersangka

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: