Pelajari Baterai Sodium-ion, Mampu Meyimpan Energy yang Padat dan Murah

Pelajari Baterai Sodium-ion, Mampu Meyimpan Energy yang Padat dan Murah

Ilustrasi Batrei-istimewa-google

BACA JUGA:Ada yang Berpura-pura jadi Polisi, Belasan Pelaku Curanmor Diamankan

Penulis utama PNNL Jiguang (Jason) Zhang, pelopor teknologi baterai mengatakan bahwa kami telah menunjukkan secara prinsip bahwa baterai sodium-ion berpotensi menjadi teknologi baterai yang tahan lama dan ramah lingkungan.

Elektrolit terbentuk dengan melarutkan garam dalam pelarut, menghasilkan muatan ion yang mengalir antara elektroda positif dan negatif. 

Seiring waktu, reaksi elektrokimia yang membuat energi mengalir menjadi lamban, dan baterai tidak dapat diisi ulang lagi.

+++++

Dalam teknologi baterai sodium-ion saat ini, proses ini terjadi jauh lebih cepat daripada baterai lithium-ion.

Tim PNNL telah melakukan berbagai perbaikan tetang hal tersebut dengan mengganti penggunaan larutan cair dan jenis garam yang bersikulasi untuk membuat reaksi elektrolit baru.

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan sangat memperpanjang siklus pengisian (300 atau lebih) dengan kehilangan kapasitas minimal >90 persen dipertahankan dalam baterai berukuran koin dalam tes laboratorium.

Seperti yang dijelaskan PNNL, resep elektrolit saat ini untuk baterai sodium-ion menghasilkan lapisan pelindung pada ujung negatif (anoda) yang berlahan akan larut.

BACA JUGA:Marak Penyakit Kulit Lumpy Skin Disease (LSD), Peternak Sapi Diimbau Berhati-hati!

Selain itu elektrolit baru juga menghasilkan lapisan pelindung ultra tipis pada kutub positif (katoda) yang meningkatkan penambahan seluruh unit.

Teknologi ion sodium dari para peneliti PNNL yang baru dikembangkan menggunakan solusi pemadam api alami yang juga tahan terhadap perubahan suhu dan dapat beroperasi pada tegangan tinggi. 

Lapisan ultra tipis ini tetap stabil serta memberikan siklus pemakaian yang lebih panjang.

+++++

Dilansir dari electrek.co , meskipun teknologi sodium-ion saat ini masih tertinggal di belakang lithium dalam hal kepadatan energi, tetapi masih memiliki keunggulan yang unik, seperti ketahanan terhadap perubahan suhu, ketahanan, dan siklus hidup yang panjang. 

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: