Waspada, Harga Minyak Segera Meroket Minggu ini

Waspada, Harga Minyak Segera Meroket Minggu ini

Sebuah pompa minyak bekerja saat matahari terbenam di dekat Midland, Texas, AS, Rabu 21 Agustus 2022.-Reuters -

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Minyak melonjak lebih dari dua persen ke level tertinggi 13-minggu pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena konsumsi bensin AS terus meningkat meskipun harga di SPBU mencapai rekor, sementara ekspektasi permintaan minyak China akan naik menghadapi kekhawatiran pasokan yang meningkat di beberapa negara, termasuk Iran.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 3,01 dolar atau 2,5 persen, menjadi menetap di 123,58 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli bertambah 2,7 dolar AS atau hampir 2,3 persen, menjadi ditutup di 122,11 dolar AS per barel.

Itu adalah penutupan tertinggi untuk Brent dan WTI sejak 8 Maret, yang merupakan penyelesaian tertinggi sejak 2008.

BACA JUGA:Terus Disudutkan dengan Kalimat Renggang, Jokowi: Megawati itu Ibu Saya

Iran mengatakan pihaknya menghapus dua kamera pengintai Badan Energi Atom Internasional di fasilitas pengayaan uranium ketika dewan pengawas nuklir PBB itu mengeluarkan resolusi yang mengkritik Iran karena gagal menjelaskan sepenuhnya jejak uranium di situs yang tidak diumumkan.

Langkah itu telah meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang bernegosiasi dengan Iran mengenai program nuklirnya, dan kemungkinan akan membuat sanksi tetap berlaku dan minyak Iran keluar dari pasar global lebih lama.

Para analis mengatakan kesepakatan nuklir dengan Iran dapat menambah sekitar 1 juta barel per hari (bph) minyak mentah ke pasokan dunia.

Persediaan minyak mentah komersial AS naik secara tak terduga minggu lalu, sementara minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve (SPR) turun dengan jumlah rekor karena input penyuling naik ke level tertinggi sejak Januari 2020, kata Badan Informasi Energi AS.

BACA JUGA:Hubungan Renggang dengan Jokowi, Megawati Bilang Begini

Stok bensin AS turun secara mengejutkan 800.000 barel karena permintaan bahan bakar naik meskipun harga di SPBU melonjak tinggi. Para analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan stok bensin naik 1,1 juta barel.

"Penarikan bensin adalah sorotan dari laporan dengan pasar yang ketat di seluruh AS," kata Tony Headrick, analis pasar energi di CHS Hedging, mencatat permintaan tetap kuat bahkan dengan harga di SPBU di atas 5,0 dolar AS per galon di banyak bagian negara.

Klub otomotif AAA mengatakan rata-rata harga bensin tanpa timbal reguler ritel nasional mencapai rekor 4,955 dolar AS per galon pada Kamis 9 Juni 2022.

Pedagang minyak memperkirakan permintaan bahan bakar di China akan pulih karena penguncian untuk memerangi pandemi dilonggarkan di importir minyak terbesar dunia itu.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: