Otak Pelaku dan Eksekutor Pelempar Bus Sartika Terancam 15 Penjara

Otak Pelaku dan Eksekutor Pelempar Bus Sartika Terancam 15 Penjara

Petugas Polda Sumatera Utara menangkap ES (30) otak pelaku dan BFS (20) eksekutor aksi pelemparan bus Sartika BK-7285-DP di Kabupaten Batubara. -Polda Sumur -


Petugas Polda Sumatera Utara menangkap ES (30) otak pelaku dan BFS (20) eksekutor aksi pelemparan bus Sartika BK-7285-DP di Kabupaten Batubara. |Polda Sumur |

BATUBARA, POSTINGNEWS.ID - Direktur Reskrimum Polda Sumatera Utara Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan tersangka ES (30) otak pelaku dan BFS (20) eksekutor pelemparan bus Sartika BK-7285-DP di Kabupaten Batubara terancam hukuman 15 tahun penjara.

Polisi menerapkan pasal berlapis terhadap pelaku pelemparan bus tersebut, yakni Pasal 355 ayat (2) Subs Pasal 353 ayat (3) Subs Pasal 351 ayat (3) dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun, ucap Tatan, dalam keterangannya di Mapolda Sumut, di Medan, Senin 9 Mei 2022

Tatan menyebutkan, pelemparan tersebut terjadi Jumat 29 April 2022 yang mengakibatkan seorang pelajar penumpang bus itu meninggal dunia akibat terkena lemparan batu koral.

BACA JUGA:Terungkap, Duit Fee Proyek untuk Bupati Abdul Wahid Dikemas Dalam Kardus

Pelemparan itu dilakukan, karena ES dendam terhadap Ratna Savitri Pasaribu pemilik bus angkutan umum, karena tidak mengganti biaya perbaikan bus Sartika, saat dirinya bekerja sebagai sopir.

"Selanjutnya ES menyuruh BFS untuk melakukan pelemparan bus tersebut," ucapnya.

Ia mengatakan, tersangka ES warga Desa Siparepare, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara ditangkap petugas tidak berapa jauh dari kediamannya. Sedangkan, BFS warga Sei Suka, Kaupaten Batubara diringkus di Kota Pematang Siantar.

BACA JUGA:Aston Villa vs Liverpool, Steven Gerrard: Saya Lagi Cari Kelemahan Lawan

"Tersangka eksekutor BFS terpaksa diberikan tindakan tegas terukur (ditembak, red) di bagian kaki kanannya, karena mencoba melawan petugas," jelas Tatan didampingi Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi.

Direktur Reskrimum menambahkan, kejadian pelemparan terhadap bus tersebut merupakan dendam pribadi pelaku, dan tidak ada kaitannya dengan keamanan mudik lebaran maupun arus balik.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait