Terkuak! Ternyata Beberapa Hal ini Jadi Alasan Anies Baswedan Belum Menghentikan PTM di DKI Jakarta

Terkuak! Ternyata Beberapa Hal ini Jadi Alasan Anies Baswedan Belum Menghentikan PTM di DKI Jakarta

Anies Baswedan Sangat Menghargai Pengelola Istiqlal||Twitter @aniesbaswedan--


Anies Baswedan Belum menghentikan PTM di DKI Jakarta, Ternyata beberapa alasan ini jadi penyebabnya||Twitter @aniesbaswedan||

"Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan masih belum menghentikan PTM di Ibu Kota. Ini tentu bukan tanpa alasan."

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID -  Meski kasus terpapar Covid-19 kembali meningkat, khususnya di DKI Jakarta, Anies Baswedan masih belum menghentikan PTM.

PTM atau Pembelajaran Tatap Muka di DKI Jakarta sejak diberlakukan beberapa waktu lalu, hingga kini masih berlangsung di sekolah-sekolah.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta tentu punya alasan dan pertimbangan tersendiri.

Meski begitu, menurutnya sejauh ini pemerintah provinsi masih terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PTM di tengah sinyal lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta.

BACA JUGA:Pasca Ancam Bunuh Kapolda Jatim, Akun dan Cuitan @Abrormiftah1 Dihapus dari Twitter, Netizen: Tidak Segampang itu 'Bambang'!

BACA JUGA:'Diam-Diam' PKS Incar 3 Tokoh ini untuk Persiapan Pilpres 2024, Salah Satunya Ganjar Pranowo Karena Elektabilitas Tinggi?

"Kita sedang monitoring terus. Kalau kita lihat perjalanan selama ini, salah satu faktor menetapkan pengetatan adalah tentang keterisian di rumah sakit," kata Anies saat kunjungan ke Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Jakarta Barat, Selasa 1 Februari 2022.

+++++

Anies menuturkan, segala kebijakan pemerintah provinsi DKI terkait penanganan Covid-19 selama ini berpedoman pada keterisian rumah sakit.

"Apabila keterisian rumah sakit di DKI penuh, maka pihaknya akan mulai melakukan sejumlah pengetatan," ujarnya seperti dimuat Fin.co.id.

Kendati demikian, kata Anies, segala regulasi pengetatan aturan Covid-19 di Jakarta menurutnya harus melalui koordinasi bersama kementerian atau lembaga dan pemerintah pusat.

"Selama ini kalau mengambil keputusan begitu. Pada Juni-Juli lalu ketika jumlah tempat tidur perawatan meningkat signifikan, kemudian kita harus meningkatkan kapasitas," tuturnya.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber