Retret Pengusaha ala Pasukan Loreng: Dari Hambalang ke Akmil, Dari Cuan ke Nasionalisme

Retret Pengusaha ala Pasukan Loreng: Dari Hambalang ke Akmil, Dari Cuan ke Nasionalisme

Lebih dari 200 pengusaha berseragam loreng ikuti retret di Akmil Magelang, gabungkan nasionalisme dan sinergi cuan.--Foto: Dok. Sekretariat Presiden

BACA JUGA:Merinding! Parade 5 Film Zombie Paling Seru, Dijamin 'Tegang' dari Awal Sampai Akhir

BACA JUGA:Terungkap! Pakar Sebut Gen Z Ogah Kredit Rumah Tapi Lebih Pilih Sewa Apartemen Dekat Kantor, ini Alasan Logis Mereka

Sepanjang Sabtu, narasumber yang hadir selain Ace Hasan adalah Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Dari retret, diharap para pengusaha tak hanya memikirkan soal cuan atau profit. Sebaliknya, mereka diharap bisa menjadi pengusaha yang memiliki komitmen untuk memperkuat ketahanan nasional di bidang ekonomi.

Selain itu, sebagai penggerak ekonomi, para pengusaha mau bekerja keras dan berusaha menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi berkualitas, dan menyukseskan program-program Astacita.

”Karena yang disusun dalam Astacita adalah membangun kemandirian ekonomi bangsa,” tambah Ace kepada Kompas.

BACA JUGA:'Diklaim' Ekonomi Tumbuh 5 Persen, Tapi Survei Konsumen Edisi Juli 2025 ala Bank Indonesi Beberkan Fakta Lain?

BACA JUGA:Akhirnya! Prabowo Siapkan Wakil Panglima TNI Setelah 25 Tahun Kosong, Ada 4 Kandidat dan Siapa yang Dipilih?

Pertengahan Juni lalu, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadziliy. MoU bertajuk membangun ketahanan nasional berbasis dunia usaha itu, menurut Anindya, bertujuan menjadikan pengusaha Indonesia tidak hanya tangguh secara ekonomi, tetapi juga memiliki semangat juang kebangsaan.

”Kita ingin membentuk pengusaha-pengusaha pejuang dan pejuang-pejuang pengusaha,” kata Anindya.

Retret yang diselenggarakan Kadin bersama Lemhannas di Magelang diharap dapat mempererat semangat kebangsaan dan menghasilkan rekomendasi konkret, termasuk di bidang deregulasi, investasi, perdagangan, serta ketenagakerjaan.

”Kita ingin retret ini jadi tempat kita bukan hanya menyampaikan masalah, melainkan juga memberi solusi,” kata Anindya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News