Terbaru! Kasus Positif Omicron Meningkat Secara Global, Pemerintah Kencangkan Sabuk Surveilans dan Karantina

Terbaru! Kasus Positif Omicron Meningkat Secara Global, Pemerintah Kencangkan Sabuk Surveilans dan Karantina

Satgas mencatat, terdapat penambahan 242 orang pada hari ini yang terkonfirmasi positif Covid-19-ilustrasi-Kemenkes RI


Kasus Positif Covid-19 Varian Omicron Meningkat Signifikan Secara Global, Pemerintah Lakukan Beragam Langkah Antisipasi||Kemenkes RI

"Secara global, kasus positif Omicron meningkat cukup signifikan. Pemerintah Indonesia pun melakukan serangkaian langkah antisipasi pada jalur pintu masuk laut dan darat demi membendung sebaran varian terbaru covid-19 ini."

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID -  Dalam sepekan terakhir, terjadi peningkatan signifikan kasus COVID-19 varian Omicron secara global.

Kasus Omicron global meningkat dari 7.900 kasus menjadi 62.342 kasus atau sekitar delapan kali lipat. Untuk itu, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan kasus varian baru tersebut.

“Kami dengan bantuan TNI, Polri, dan Kemendagri akan memperkuat proses surveilans dan juga karantina di pintu masuk-pintu masuk laut dan darat,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Hal itu disampaikan Menkes dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (20/12) secara daring.

BACA JUGA:Luhut Binsar Pandjaitan Update Perkembangan Pasien Terinfeksi Omicron Covid-19: Jumlahnya Bertambah, Tapi....

Menkes menambahkan, tingkat positivity rate pelaku perjalanan yang masuk melalui jalur darat dan laut cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jalur udara.

+++++

“Dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk. Kita sudah amati, semua kita tes PCR dan genome sequencing, ternyata pintu masuk laut dan pintu masuk darat jauh lebih tinggi positivity rate-nya dibandingkan pintu masuk udara,” ujarnya.

Selain dengan tes whole genome sequencing (WGS), ujar Budi, pihaknya juga menggunakan tes PCR dengan metode S gene target failure (STGF) yang dapat lebih cepat mendeteksi varian COVID-19.

“Tes PCR dengan SGTF berfungsi sebagai marker jadi tidak 10 persen seperti WGS tapi kemungkinan besar bisa mendeteksi Omicron dalam waktu 4-6 jam saja, sedangkan WGS membutuhkan 3-5 hari,” terangnya.

Terkait kasus Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia, Menkes menegaskan bahwa semua kasus tersebut berasal dari luar negeri atau imported case.

BACA JUGA:Geram! Seorang Pria Diduga Anggota TNI 'Ancam' Habib Bahar bin Smith: Saya Cari Kamu Bib!

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: kemenkes ri