Double Pneumonia Renggut Nyawa Paus Fransiskus, Ini Fakta Medisnya

Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik, wafat--Instagram/franciscus
Pada 22 Februari 2025, i dilaporkan mengalami "asthma-like respiratory crisis" yang memerlukan penanganan dengan oksigen aliran tinggi (high-flow oxygen).
Pemeriksaan darah saat itu juga menunjukkan anemia dan trombositopenia (penurunan trombosit).
“Dalam konteks ini, Paus juga memiliki kondisi medis lain seperti bronkiektasis dan asma bronkitis yang membuat paru-parunya semakin rentan terhadap infeksi,” terang Prof. Tjandra.
Media seperti The Conversation menyebutkan bahwa istilah double pneumonia kadang juga dipakai jika infeksi disebabkan oleh lebih dari satu mikroorganisme—bakteri dan virus sekaligus, misalnya.
BACA JUGA:PNIB Ucapkan Terima Kasih ke Densus 88 Jaga Ramadhan Hingga Paskah: Aman dari Terorisme!
Ini disebut sebagai infeksi polimikrobial, yang cenderung lebih sulit diatasi dan bisa memperparah kondisi pasien.
“Double pneumonia juga bisa mengacu pada infeksi oleh lebih dari satu mikroorganisme penyebab. Bisa dua (atau lebih) bakteri, atau virus, atau jamur, yang disebut sebagai infeksi polimikrobial,” tambah Prof. Tjandra.
Pada 11 April 2025, Vatican News sempat melaporkan bahwa kondisi kesehatan Paus membaik, terutama pada aspek pernapasan dan hasil laboratorium.
Namun, pada akhirnya infeksi paru yang berat itu menjadi komplikasi yang tidak mampu dilawan oleh tubuhnya yang sudah lanjut usia dan memiliki riwayat paru-paru.
Selamat jalan, Paus Fransiskus. Dunia kehilangan sosok pemimpin spiritual yang penuh kasih dan kedamaian.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-