'Diklaim' Ekonomi Tumbuh 5 Persen, Tapi Survei Konsumen Edisi Juli 2025 ala Bank Indonesi Beberkan Fakta Lain?

Sabtu 09-08-2025,07:00 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Arrahman

POSTINGNEWS.ID --- Setelah sempat bangkit dari pandemi, kini masyarakat Indonesia kembali dihantam realitas pahit. Juli 2025 mencatat kondisi keuangan konsumen yang makin mengenaskan. Saat belanja kebutuhan pokok dan bayar utang naik tajam, penghasilan justru menyusut. Otomatis, tabungan pun ikut tergerus.

Bank Indonesia, dalam Survei Konsumen edisi Juli yang dirilis Jumat, 8 Agustus 2025, mencatat pelemahan pada hampir semua indikator keuangan rumahtangga.

Indeks Penghasilan Saat Ini jeblok ke 117,8 — posisi terendah sejak Februari 2024. Yang paling kena dampak jelas adalah kelas menengah dengan pengeluaran Rp2,1 juta sampai Rp5 juta per bulan.

Tak kalah miris, rasio tabungan anjlok ke titik nadir baru di 13,7%. Bahkan lebih rendah dibanding masa pandemi saat ekonomi lumpuh total.

BACA JUGA:Terungkap! Pakar Sebut Gen Z Ogah Kredit Rumah Tapi Lebih Pilih Sewa Apartemen Dekat Kantor, ini Alasan Logis Mereka

BACA JUGA:Akhirnya! Prabowo Siapkan Wakil Panglima TNI Setelah 25 Tahun Kosong, Ada 4 Kandidat dan Siapa yang Dipilih?

BI mencatat pengeluaran konsumsi melonjak ke 75,4% — tertinggi sejak Oktober 2024, dipicu liburan sekolah dan tahun ajaran baru. Di saat yang sama, cicilan utang naik ke 10,9%, tertinggi dalam tujuh bulan. Artinya, masyarakat makin menggantungkan hidup pada utang.

Semua itu berdampak pada persepsi masyarakat. Kondisi ekonomi dianggap lebih buruk dibanding enam bulan lalu. Apalagi, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja masih terjebak di zona pesimistis selama tiga bulan beruntun. Walau naik sedikit ke 95,3, tetap saja di bawah ambang optimisme.

Namun tak semuanya kelabu. Masih ada denyut belanja barang nonmakanan, terutama dari kelas menengah atas dengan pengeluaran Rp4,1 juta–Rp5 juta per bulan. Kelompok ini masih berani belanja barang tahan lama, terlihat dari kenaikan 9,6 poin pada Indeks Durable Goods.

Lucunya, meski hari ini sengsara, konsumen tetap optimistis soal masa depan. Indeks Ekspektasi Penghasilan enam bulan ke depan tembus 136,4 — tertinggi dalam empat bulan.

BACA JUGA:Nah Lo! Ramai Siswa dan Guru Mundur dari Sekolah Rakyat, Pakar Bongkar Masalah Utamanya

BACA JUGA:Astagah! Belum Lama Dilantik, Bupati Kolaka Timur Dicokok KPK Usai Rakernas Nasdem

Ekspektasi lapangan kerja juga naik, meski keyakinan terhadap perbaikan usaha malah rontok ke level 127,5 — terendah sejak akhir 2022. Yang paling pesimis? Konsumen kelas bawah yang indeksnya anjlok dua digit ke 109,8.

Secara keseluruhan, Indeks Keyakinan Konsumen cuma naik tipis ke 118,1 — naik 0,3 poin dari bulan sebelumnya. Alias nyaris stagnan.

‘Makan Tabungan’ Lanjut Terus

Kategori :