Bitcoin Meroket saat The Fed Masih Ragu Potong Suku Bunga

Kamis 10-07-2025,16:09 WIB
Reporter : Andika Prasetya
Editor : Bonny Beribe

POSTINGNEWS.ID - Bank Sentral Amerika Serikat, alias The Fed, belum juga ambil keputusan soal suku bunga. Dalam risalah pertemuan bulan Juni yang baru dirilis 9 Juli kemarin, mereka sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan. Tapi, isinya masih penuh kegalauan.

Ada yang merasa posisi bunga sudah mendekati titik netral, ada pula yang melihat sinyal pemotongan bunga bisa dilakukan mulai Juli—asal data ekonomi mendukung.

Namun yang bikin mereka garuk-garuk kepala bukan cuma inflasi biasa. Ada yang lebih bikin deg-degan, yakni soal tarif impor. Tarif dianggap sebagai penyebab laten inflasi yang bisa bikin harga-harga naik lama dan susah jinaknya.

BACA JUGA:Nanang Supriatna: Intoleransi di Jawa Barat Bertentangan dengan Nilai Kesundaan

Intinya, The Fed belum mau buru-buru gaspol nurunin bunga sebelum mereka yakin inflasi bukan disebabkan struktur biaya seperti tarif.

Sementara itu, di sisi lain dunia digital, Bitcoin tak pakai lama berpikir. Pada 10 Juli, harga BTC/USD menembus formasi segitiga simetris yang biasa jadi sinyal teknikal breakout. Dilansir dari Cryptonews, harga naik dari kisaran USD109.000 dan sempat nyaris tembus USD112.000, didorong volume transaksi harian yang mencapai USD56,8 miliar. Kapitalisasi pasar kini duduk manis di angka USD2,2 triliun—tanda investor institusi mulai balik lagi.

Tapi euforia ini nggak tanpa catatan. Harga sempat membentuk wick panjang di atas candle—indikasi pasar mulai ngos-ngosan. RSI sekarang di angka 78, menandakan tekanan beli tinggi tapi juga overbought. Level USD110.550 jadi titik kunci: jika mampu bertahan di situ, skenario bullish masih hidup. Tapi kalau jebol ke bawah USD109.850, bisa-bisa Bitcoin balik ke bawah lagi.

Dua Skenario Buat yang Mau Masuk

Buat trader teknikal, ini momen klasik antara breakout atau retest. Dua kemungkinan terbuka:

Skenario 1 - Breakout Berlanjut

  • Entry: Tutup di atas USD111.900 (candle 2 jam)
  • Stop-loss: di bawah USD110.550
  • Target: USD112.824 dan USD113.417

Skenario 2 - Retest Dulu Baru Loncat

  • Entry: Mantul di sekitar USD110.550 (pantau pola hammer/morning star)
  • Stop-loss: di bawah USD109.850
  • Target: USD112.000 dan USD112.824

Biasanya, kalau RSI mulai turun tapi harga masih bertahan, itu pertanda lonjakan selanjutnya tinggal nunggu waktu.

Masih soal dunia kripto, ada satu pemain baru yang lagi banyak dilirik, yakni Bitcoin Hyper ($HYPER). Dalam waktu singkat, proyek Layer 2 pertama di jaringan Bitcoin yang pakai Solana Virtual Machine (SVM) ini berhasil kumpulkan lebih dari USD2 juta dalam presale—tepatnya USD2.061.881 dari target USD2.510.240.

BACA JUGA:Rismon Seret Nama Wamendes Paiman dalam Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Diminta Turun Tangan

Dengan harga token masih di kisaran USD0,0121, HYPER menjanjikan infrastruktur smart contract, DApps, dan meme coin di atas kecepatan Solana, tapi tetap berpegang pada keamanan Bitcoin. Gampangnya: mau rasa Solana tapi aroma BTC.

Kategori :