Ini adalah salah satu komplikasi diabetes yang paling umum dan terjadi lebih cepat pada pria dengan diabetes, sekitar 10-15 tahun lebih awal dibandingkan dengan pria tanpa diabetes.
Selain masalah hormon, diabetes juga dapat mempercepat penumpukan plak dalam arteri, kondisi yang disebut aterosklerosis.
Ini menyebabkan penyempitan arteri yang mengurangi aliran darah ke penis, sehingga sulit untuk mencapai atau mempertahankan ereksi.
Diabetes juga dapat menyebabkan masalah seksual lainnya pada pria, seperti ejakulasi retrograd, di mana sebagian atau seluruh semen masuk ke kandung kemih daripada keluar dari penis.
Ini bisa menurunkan kesuburan dan menyebabkan masalah pada saat ejakulasi. Peyronie’s disease, kondisi yang ditandai dengan kelengkungan ekstrem penis, juga lebih sering terjadi pada pria dengan diabetes.
Wanita dengan diabetes seringkali mengalami masalah seksual yang serupa dengan pria, namun faktor penyebabnya lebih kompleks.
Selain penurunan hasrat seksual dan kesulitan dalam mencapai orgasme, wanita dengan diabetes juga bisa mengalami kekeringan vagina yang menyebabkan rasa sakit saat berhubungan intim.
Kondisi lain yang sering terjadi adalah dyspareunia, yaitu rasa sakit atau ketidaknyamanan saat berhubungan seks, serta infeksi saluran kemih atau kandidiasis (infeksi jamur vagina) yang lebih sering dialami.
BACA JUGA:Rekor Gila! Trailer Game GTA 6 Tembus 100 Juta Tayangan di YouTube dalam Waktu Kurang dari Seminggu
Mengatasi Masalah Seksual Akibat Diabetes
Untuk pria, kontrol gula darah yang lebih baik dapat menjadi solusi utama.
Menjaga kadar gula dalam rentang sehat bisa mengurangi atau bahkan membalikkan komplikasi terkait disfungsi seksual.
Untuk wanita, terapi hormon, termasuk estrogen vagina, dapat membantu mengatasi kekeringan vagina dan nyeri saat berhubungan intim.
Selain itu, pelumas vagina atau teknik tertentu saat berhubungan seksual dapat memperbaiki kenyamanan seksual.
Kegel exercises juga dapat membantu memperkuat otot panggul dan meningkatkan respons seksual.
Masalah seksual yang muncul akibat diabetes bisa memperburuk hubungan intim. Oleh karena itu, penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka dengan pasangan Anda.
Bicarakan kekhawatiran seksual secara jujur untuk mengurangi stres dan mencari cara alternatif untuk mempertahankan keintiman.