POSTINGNEWS.ID – Sejumlah sekolah rusak membutuhkan perbaikan, salah satunya di SDN 3 Leuwibatu Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kemendikdasmen mengklaim bahwa komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk membangun sekolah-sekolah Indonesia menjadi sekolah yang memenuhi standar sarana dan prasarana akan terus dilakukan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengatakan, khusus untuk SDN 3 Leuwibatu Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selain gedung sekolahnya akan dibangun menjadi dua lantai, toilet dan air bersih juga menjadi prioritas mereka.
BACA JUGA:Israel Kena Azab! Hampir 5.000 Haktare Kawasan Hutan Dilahap Api
“Kemudian akan dibantu smart classroom atau kelas cerdas, perpustakaan, toilet dan sarana lainnya," jelas Mu'ti di halaman SDN 3 Leuwibatu Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat 2 Mei 2025 kemarin.
"Insya Allah, anggaran sudah tersedia dan mudah-mudahan bisa dikerjakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," ucap Menteri Mu'ti.
Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari komitmen nyata Presiden agar pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkualitas.
BACA JUGA:Jadwal Pencairan PIP Mei 2025, Buruan Cek Saldo!
"Salah satu yang beliau tekankan adalah sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar pendidikan yang berkualitas," tegas Mendikdasmen, mengutip pernyataan Presiden pada kesempatan berbeda.
Kepala Sekolah SDN 3 Leuwibatu, Sudrajat, menyambut baik program Revitalisasi Sekolah yang ia nilai sangat dibutuhkan sejak sekolah tersebut berdiri pada tahun 1970-an itu. Dalam mewujudkan inklusivitas visi 'Pendidikan Bermutu untuk Semua', dibutuhkan kerja sama seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah.
"Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah saja, tapi tanggung jawab semua pihak untuk menciptakan pendidikan bermutu dan inklusif," ucapnya.
BACA JUGA:Kenapa Nyeruput Kopi Tubruk Lebih Nikmat? Begini Ceritanya Guys...
Ia berharap, dengan direvitalisasinya bangunan dan kebutuhan dasar sekolah ini, pembelajaran di sekolah menjadi lebih 'hidup'.
"Dengan program ini, akan membuat kita semangat dalam menjalankan pembelajaran di sini," ungkap Sudrajat.
Senada dengan itu, salah satu guru kelas 2 yang bernama Nurul Komariyah, begitu antusias dengan program ini.